Aku udah suka sekali menari sejak SD. Lewat sebuah tari, aku merasa bisa mengekspresikan semua hal yang ada diimajinasiku. Aku pun mulai menari diberbagai acar . ternyata banyak orang yang tertarik sama tarian aku. Dari sin ilah aku menemukan bakat menariku. Kebetulan nkedua orang tuaku juga angat mendukung. Apalagi dulu mama juga seorang penari handal. Melihat bakatku tersebut, mama mendaftarkanku ke sanggar ari Namaria.
Di tahunj 2007, aku melakukan
pementasa tari jazzyang membuat orang banyak kagum.sejak itu aku bertekad untuk
semakin mendalami tari. Akupun terus belajat dan berlatih,. Tapi aku kecwa
kletika aku masuk di bangku SMP. Di sekolah tersebut tidak memiliki kegiatan
ekskul menari. Meski pihak sekolah nggak mendukung , hal itu tidak memutuskan semangatku dan
teman-teman tetap untuk berkumpul dan
berlatih menari. Bahkan kami sering ikut ddan memenangkan berbagai lomba tari.
Tujuan kami memang satu, yakni membuat ekskul menari di sekolah sehingga kami
bisa membuktikan kemampuan tim menari kami dalam mengharumkan nama besar
sekolah.
Ternyata usaha kami nggak
sia-sia. Setelah memenangkan ajang lomba
tari se-DKI Jakarta, akhirnya para guru mendukung kami untuk mendirikan
ekskul tari di sekolah. Aku pun diberi
tanggung jawab untuk mengurus dan membina ekskul tersebut. Sekarang, aku udah
duduk dikelas tiga. Sayangnya pihak sekolah udah nggak mewajibkan aku
mengkoordinir ekskul tari karena aku harus fokus untuk ujian. Tapi aku masih tetap aktif melatih
dan memantau adik kelasku sambil jjuga masih tergabung dalam sanggar teri
Namaria.
Buat aku, menari itu layaknya nafas
manusia. Aku nggak bisa hidup tanpa menari. Dengan mama sebagai role model-ku,
aku semakin terpacu untuk terus menari hingga tua nanti. Salah satu impianku
dalam hidupku adalah menjadi pengajar tari daerah yang profesional, karena
dengan demikian aku turut melestarikan budaya dan mengharumkan nama
bangsa.
2 komentar:
waaaaww. . .
Jadi terharu mbacana. .
oh terima kasih......................................:(
Posting Komentar