Rabu, 25 September 2013

Bakti Kepada Orang Tua

By yuliatin | At 18.30 | Label : | 0 Comments
Download
Terdapat banyak ayat yang mendudukkan ridha orang tua setelah ridha Allah dan keutamaan berbakti kepada orang tua adalah sesudah keutamaan beriman kepada Allah. Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia  kepada dua orang ibu-bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah  kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Lukman: 14). Lihat pula QS. al-Isra 23-24, an-Nisa 36, al-An’am 151, al-Ankabut 08.
Ada lima kriteria yang menunjukkan bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya.
Pertama, tidak ada komentar yang tidak mengenakkan dikarenakan melihat atau tercium dari kedua orang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan tetapi memilih untuk tetap bersabar dan berharap pahala kepada Allah dengan hal tersebut, sebagaimana dulu keduanya bersabar terhadap bau-bau yang tidak enak yang muncul dari diri kita ketika kita masih kecil. Tidak ada rasa susah dan jemu terhadap orang tua sedikit pun.
Kedua, tidak menyusahkan kedua orang tua dengan ucapan yang menyakitkan.
Ketiga, mengucapkan ucapan yang lemah lembut kepada keduanya diiringi dengan sikap sopan santun yang menunjukkan penghormatan kepada keduanya. Tidak memanggil keduanya langsung dengan namanya, tidak bersuara keras di hadapan keduanya. Tidak menajamkan pandangan kepada keduanya (melotot) akan tetapi hendaknya pandangan kita kepadanya adalah pandangan penuh kelembutan dan ketawadhuan. Allah berfirman yang artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. al-Isra: 24)
Urwah mengatakan jika kedua orang tuamu melakukan sesuatu yang menimbulkan kemarahanmu, maka janganlah engkau menajamkan pandangan kepada keduanya. Karena tanda pertama kemarahan seseorang adalah pandangan tajam yang dia tujukan kepada orang yang dia marahi.
Keempat, berdoa memohon kepada Allah agar Allah menyayangi keduanya sebagai balasan kasih sayang keduanya terhadap kita.
Kelima, bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri kepada keduanya, dengan menaati keduanya selama tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah serta sangat berkeinginan untuk memberikan apa yang diminta oleh keduanya sebagai wujud kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya.
Perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk  mempersekutukan  dengan  Aku  sesuatu yang  tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan  baik,  dan  ikutilah jalan   orang   yang  kembali  kepada-Ku,  kemudian  hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Lukman: 15)
Syarat Menjadi Anak Berbakti
Ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi, agar seorang anak bisa disebut sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya:
Satu, lebih mengutamakan ridha dan kesenangan kedua orang tua daripada ridha diri sendiri, isteri, anak, dan seluruh manusia.
Dua, menaati orang tua dalam semua apa yang mereka perintahkan dan mereka larang baik sesuai dengan keinginan anak ataupun tidak sesuai dengan keinginan anak. Selama keduanya tidak memerintahkan untuk kemaksiatan kepada Allah.
Tiga, memberikan untuk kedua orang tua kita segala sesuatu yang kita ketahui bahwa hal tersebut disukai oleh keduanya sebelum keduanya meminta hal itu. Hal ini kita lakukan dengan penuh kerelaan dan kegembiraan dan selalu diiringi dengan kesadaran bahwa kita belum berbuat apa-apa meskipun seorang anak itu memberikan hidup dan hartanya untuk kedua orang tuanya.
Keutamaan Menjadi Anak yang Berbakti
1. Termasuk Amal yang Paling Allah Cintai
Dari Abdullah bin Mas’ud, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Amal apakah yang paling Allah cintai.” Beliau bersabda, “Shalat pada waktunya,” Aku bertanya, “Kemudian apa?” Nabi bersabda, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, “Kemudian apa?” Nabi bersabda, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Masuk Surga
Dari Abu Hurairah, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celaka, celaka, dan celaka.” Ada yang bertanya, “Siapa dia wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Dia adalah orang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam usia tua, akan tetapi kemudian dia tidak masuk surga.” (HR Muslim)
Dari Muawiyah bin Jahimah dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu, aku menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bermusyawarah dengan beliau tentang jihad di jalan Allah. Nabi bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” “Ya,” kataku. Nabi pun bersabda, “Selalulah engkau berada di dekat keduanya. Karena sesungguhnya surga berada di bawah kaki keduanya.” (HR. Thabrani, al-Mundziri mengatakan sanadnya jayyid)
3. Panjang Umur dan Bertambah Rezeki
Dari Salman, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali amal kebaikan.” (HR. Turmudzi dan dihasankan oleh al-Albani)
Anas mengatakan, “Barang siapa yang ingin diberi umur dan rezeki yang panjang maka hendaklah berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjalin hubungan dengan karib kerabatnya.” (HR. Ahmad)
4. Semua Amal Shalih Diterima dan Kesalahan-Kesalahan Diampuni
Allah ta’ala berfirman: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai, berilah kebaikan kepadaku dengan  kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri’. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (QS al-Ahqaf: 15-16)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu ada seorang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Sesungguhnya aku melakukan sebuah dosa yang sangat besar. Adakah cara taubat yang bisa ku lakukan?” Nabi bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu.” “Tidak” jawabnya. Nabi bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki bibi dari pihak ibu.” “Ya,” jawabnya. Nabi bersabda, “Berbaktilah kepada bibimu.” (HR. Tirmidzi)

5.  Merupakan Sifat Para Nabi
Tentang Yahya ‘alaihis salam Allah ta’ala berfirman, “Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam: 14)
Tentang Isa ‘alaihis salam Allah ta’ala berfirman, “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32)
Tentang Ismail ‘alaihis salam Allah ta’ala berfirman, “Maka tatkala anak itu sampai  berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?’ Ia menjawab, ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan  kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.” (QS. ash-Shaffat: 102)

KETERAMPILANKU MEMBUKA PELUANG UNTUK PENGHASILANKAU

By yuliatin | At 18.30 | Label : | 0 Comments

         
   Sejak SD  aku memang sudah hobi melukis dan cukup sering ikut acara lomba melukis di sekolah. Banyak teman dan guru yang kagum dengan hasil karya lukisanku. Tapi begitu aku SMA, aku justru menemukan hobi laen yang akhirnya malah jadi sumber penghasilanku sekarang. Awalnya aku iseng- iseng membuat notebook hasil kreasi dari sisa kain dan kardus,  yang aku liat sampahnya digudang . ternyata,  salah satu temanku tertarik banget sama notebok itu. Ia minta aku untuk membuat notebook  dari sisa kain dan kardus dengan tempelan foto dirinyadi sampul depan. Dari situ, banyak tremenku yang tertarik, akupun bisa berinisiatif untuk menjual barang-barang kreasiku. Hasil uangnya aku gunakan untuk tambahan uang saku. Pesanan akupun menjadi bermacam-maacam. Mereka  bisa minta buatkan notebook tas, tempat pensil, album foto, bantal dari sisa-sisa cd, kain,kardus dan kotak sepatu. Aku memang  termasuk orang yang paling sayng dengan sampah-sampah, karena aku fikir sisa kardus, kain, cd itu masih bisa digunakan menjadi barang-barang baru yang unik dan beda.
            Usaha kreasiku ini aku beri nama ‘Mr.cute’. semua temenku yang memesan barang ke aku dapat reques desain yang mereka inginkan. Untuk itulah, aku mengerjakan setiap barangnya dengan sangat hati-hati, apalagi aku ini orangnya sangat memperhatiksn detil, aku ingin sekali teman-temanku itu merasa puas dan suka dengan barang-barang yang aku buat. Makanya, nggak jarang aku bisa mengerjakan  semua pekerjaan itu hingga larut malam. Aku juga sering mengikuti  aneka  lomba kreasi barang dimajalah, TV, atau koran.dari hasil kreasiku tersebut, aku berhasil membawa pulang ahadiah TV, kamera atau bahkan uang, lumayankan.?
            Karena hobiku ini , aku memutuskan untuk mengambil  D1 Desain komunikasi Visual. Ilmu yang aku dapat dikuliah semakin mempertajam keahlianku dalam mendesain. Selain untuk mendesain beberapa perusahaan besar, aku juga mengajar disanggar seni Rumah Semut setiap hari sabtu. Di sini, aku mengajak anak-anak kecil berkreasi dengan aneka bahan sisa. Suatu hari nanti, aku pengen punya usaha packaging . para pelanggan bisa request sendiri desain packaging yang mereka mau sehingga kemasannya juga memiliki nilai yang spesial. Mudah-mudahan cita-citaku ini tercapai, ya.

Ayah, Ibu...Jangan paksa Aku

By yuliatin | At 18.29 | Label : | 0 Comments

        
download

    “ Ayah dan Ibu dari dulu terlalu banyak menuntut padakuAku tahu sebagai anak sulung, aku harus mengalah pada adik dan sabar bila semua permintaan tidak dapat diturutiAku adalah orang pertama yang juga menjadi sasaran kemarahan dan juga gudang kesabaran bila kami bersaudara bertengkarSekarang setelah aku lelah untuk bersabar pada adik-adikku, mengapa ayah dan ibu malah membuang aku ke pesantren..?” demikian sebuah surat yang ditemukan Ustadzah Aisyah di sebuah tumpukan arsip-arsip lamaUstadzah Aisyah baru sebulan bekerja di pondok Pesantren PutriKetika membereskan kelas tahfidz, beliau menemukan secarik kertas yang disusul dengan banyak sekali tumpukan kertas yang sudah agak menguningTulisan anak-anak yang merupakan seonggok surat, dimana surat tersebut merupakan isi hati dan perasaan anak-anak di pesantren putri yang terkenal di daerah pegunungan.
            Aisyah kemudian mencoba menjajaki lagi perasaan anak-anak putri yang pernah tinggal di situ dan mencoba menyelami apa yang mereka rasakan melalui surat-surat lama  yang entah siapa yang mengumpulkan di dalam sebuah folder merah tua itu.
            “Sekarang sudah masuk bulan ke sembilan aku disini, “demikian sebuah surat lagi ditemukan dari seorang anak putri yang bernama FiolaDari namanya saja terlihat bahwa dia bukan datang dari keluarga yang agamisUstadzah Aisyah  dengan tekun membaca lagi, “sudah sembilan bulan aku baru hafal tiga juz, orang tuaku setiap aku pulang selalu menanyakanku sudah berapa juz yang dihafalMereka sih enak saja menuntut ini dan ituPadahal mereka sendiri juga tidak hafal apa apa, dikirain mudah apa menghafalBete tahu...! Bosan, mana gak ada internet, juga gak  boleh bawa handphoneCoba saja kalau ayah tidak boleh bawa handphone ke kantor, apa gak bengek..? Ayah selalu maksa, aku jadi pingin cepat-cepat keluar dari rumah dan menikah dengan orang yang bisa membawaku jauh dari rumahJauh dari tekanan ayah yang memaksa dan jauh dari suaranya yang menggelegar kayak petasan kena halilintarKebayang kan kerasnya kayak apa..?” demikian ungkapan Fiola lucuDari kertasnya terlihat bahwa kertas itu masih baruNampak belum lama ditulis, namun siapa dan kenapa dikumpulkan berbagai macam surat di folder merah tua ini? Ustadzah Aisyah merasa beruntung menemukan banyak surat lagi dan dengan tekad  kuat beliau berjanji dalam hati akan membuat anak-anak yang merasa susah itu untuk ditolong dan diberikan solusi.
            Dalam perjalananpulang ke kamarnya, Ustadzah Aisyah  kemudian membawa tiga lembar surat lagi yang kemudian dibacanya satu persatuSebelum tidur dan ketika bunyi jangkerik di malam hari menemaninya seorang diriUdara dingin menerobos ke balik kisi-kisi jendela kamar asrama Aisyah yang dihuni tiga orang guru wanita lainnyaAisyah membaca semua surat itu sambil berdzikir apa solusi yang bisa diberikan bagi anak-anak yang merasa terbuang di pesantren.
            “ Mama sih, pake kerja segala, coba kayak ibunya Alifah yang di rumah sajaMana Mama juga pakaiannya gak islami lagiPakai jilbab pendek, diatas dada terus pakai ikat pinggang besar lagiMinyak wanginya ampun deh baunya, padahal Rasululloh sudah bilang, bahwa wanita tidak boleh memakai wewangian kalau bukan untuk suaminya.
Namanya Mama tetap saja berlengak lenggok, sementara Papa juga diam saja gak pernah negur MamaBuatPapa asal Mama udah bisa pakai jilbab sudah oke padahal Papa gak tahu sih kalau berpakaian seperti gaya Mama sekarang tuh, gak islamiTetap saja berdosa karena menonjolkan tubuhnya bukan untuk  suamiMana susah dibilangin lagiKalau aku kasih tahu, pasti dibilang aku ekstreem dan seringkali ngancem meluluPindah pesantren lah yang tidak ekstreemMama tuh lupa apa kata Ustad Ainun, mudirah kita ketika pertemuan orang tua tiga bulan yang laluUstad bilang ”anak jangan samakan dengan gelas, yang enak dan mudah saja dipindah pindahkan, karena bila anak dipindah pindahkan sekolahnya atau pesantrennya sebetulnya yang dipindahkan bukan anaknya saja, namun yaa semuanyaPerasaannya, hatinya, lingkungannnya, temanya dan sulit bagi anak untuk selalu beradaptasi dengan lingkungan baruYang merasakan hal itu adalah diri si anak sendiri, sementara orang tua sibuk saja mengatur si anakMemindahkan sana-sini seakan akan mereka adalah gelas, bisa ditaru dan diletakkan dimana mana...”
            Ayya gak mau Ma, pindah pesantrenAyya sudah betah disiniDisini gak ada guru yang marahin AyyaAyya juga bisa lupakan kesebelan Ayya dengan rumah yang sepi, dengan kemaksiatan yang ada dimana manaAyya lebih senang disini, karena Ayya merasa tentram, kawan-kawan juga baik dan semuanya mendukung Ayya pada kebaikan“ Hanya Ayya pesan pada Papa danMama, kalau bisa ikut pengajian juga, agar bila Ayya keluar dari pesantren Ayya belajar macam-macam, maka Ayya gak dibilang ekstreem atau apa lahAyya kan jadi bingung menjelasakannnyaYang Ayya katakan dan lakukan ini semua karena dalam Al Qu’ran adaUstadzah sudah ngajarinnya kayak gituKalau Mama dan Papa gak ikut pengajian dan belajar agama, maka sampai kapan pun Ayya yakin, kita akan berantem terus dan Mama akan menjadi diktator berwajah cantikAtau kayak monster yang menakut nakuti Ayya dengan berbagai aturan dan arahannya yang strictmenurut Ayya sih niii yaa..sedikit kejam!” tulis Ayya dengan ballpoint warna biru yang nampak di beberpaa tempat terlihat pudar, terkena tetesan airmata.”
            Oh ...bila, bila aku kenal mereka semua akan aku raih dalam pelukan dan akan kubongkar satu persatu isi hatinyaKemudian akan kuberi pengertian pada mereka bahwa  semua orang tua ingin anaknya baikMereka sangat sayang pada anak, tidak ada orang tua yang tidak sayang anaknyaKucing saja begitu sayang pada anaknya, sampai menggigit punuk anaknya agar terhindar dari serangan binatang lainBetapa Allah mengetahui doa kangguru, sehingga kangguru saja diberi bekal berupa kantung depan perut untuk menggendong anaknya agar tidak kedinginanSemua dilakukan dengan penuh cinta dengan sangat beratnyaBetapa anak kangguru tersebut setelah keluardari dalam perut digendong kemanaLihat betapa semua ibu sangat mencintai anaknya...apalagi manusia..?
            Jadi seburuk apapun orangtuamu di matamu, namun mereka lah yang paling besar pengorbanannya terhadap kalianTidak seorang pun yang mendengar semua keluhan kalian kecuali merekaTiada seorang pun yang sibuk mendoakan kalian kecuali merekaTiada satu pun orang tua yang tidak mau bekerja kecuali untuk anaknya. 

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun1181Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(QS : Luqman : 14 ) 

AKU BERJANJI NGGAK AKAN PERNAH BERHENTI MENARI

By yuliatin | At 08.12 | Label : | 2 Comments

          
  Aku udah suka sekali menari sejak SD. Lewat sebuah tari, aku merasa bisa mengekspresikan semua hal yang ada diimajinasiku. Aku pun mulai  menari diberbagai acar . ternyata banyak orang yang tertarik sama tarian aku. Dari sin ilah aku menemukan bakat menariku. Kebetulan nkedua orang tuaku juga angat mendukung. Apalagi dulu mama juga seorang penari handal. Melihat bakatku tersebut, mama mendaftarkanku ke sanggar   ari  Namaria.
            Di tahunj 2007, aku melakukan pementasa tari jazzyang membuat orang banyak kagum.sejak itu aku bertekad untuk semakin mendalami tari. Akupun terus belajat dan berlatih,. Tapi aku kecwa kletika aku masuk di bangku SMP. Di sekolah tersebut tidak memiliki kegiatan ekskul menari. Meski pihak sekolah nggak mendukung ,  hal itu tidak memutuskan semangatku dan teman-teman tetap untuk berkumpul  dan berlatih menari. Bahkan kami sering ikut ddan memenangkan berbagai lomba tari. Tujuan kami memang satu, yakni membuat ekskul menari di sekolah sehingga kami bisa membuktikan kemampuan tim menari kami dalam mengharumkan nama besar sekolah.
            Ternyata usaha kami nggak sia-sia.  Setelah memenangkan ajang lomba tari se-DKI Jakarta, akhirnya para guru mendukung kami untuk mendirikan ekskul  tari di sekolah. Aku pun diberi tanggung jawab untuk mengurus dan membina ekskul tersebut. Sekarang, aku udah duduk dikelas tiga. Sayangnya pihak sekolah udah nggak mewajibkan aku mengkoordinir ekskul tari karena aku harus fokus  untuk ujian. Tapi aku masih tetap aktif melatih dan memantau adik kelasku sambil jjuga masih tergabung dalam sanggar teri Namaria.
            Buat aku, menari itu layaknya nafas manusia. Aku nggak bisa hidup tanpa menari. Dengan mama sebagai role model-ku, aku semakin terpacu untuk terus menari hingga tua nanti. Salah satu impianku dalam hidupku adalah menjadi pengajar tari daerah yang profesional, karena dengan demikian aku turut melestarikan budaya dan mengharumkan nama bangsa.   
Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. CERPEN - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz